Selamat Datang di Blog Affi, Semoga Bermanfaat

Selasa, 11 September 2012

Ibu Oh Ibu.............

Ada istilah yang sudah tidak asing bagi kita yaitu surga di telapak kaki Ibu. Ketika kita masih kecil dan beranjak dewasa terkadang kita tidak mengerti mengapa surga harus ditelapak kaki ibu??
Setelah menikah dan mengalami proses kehamilan pertama ini, aku mulai benar-benar faham betul bahwa menjadi ibu memang tugas yang berat. Mengandung 9 bulan, tidak hanya memelihara tiap hari tunas kecil yang tumbuh di perut, tetapi juga harus bersabar menghadapi permasalahan kehamilan dari waktu ke waktu dan dari bulan ke bulan. Trimester pertama (0-3 bulan) adalah masa-masa kehamilan pertama dimana tiap bunda akan menghadapi problem yang berbeda-beda mulai dari mual, muntah, intensitas buang air kecil yang sering bahkan tengah malam tidur terganggu karena sering buang air kecil dan selera makan yang pilih-pilih. 
Bunda yang mual dan muntah harus berjuang memaksa memasukkan sesuatu kembali agar si tunas kecil ini bisa terus berkembang. Trimester kedua (4-6 bulan) adalah trimester paling aman, namun bunda mulai mengalami permasalahan kaki bengkak, cepak capek dan ketika memasuki masa 5 bulan pertumbuhan perut cepat membesar, badan menggemuk dimana-diman dan rasa gerah mulai timbul karena adanya si dede di perut yang akan menaikkan suhu tubuh kita. Memasuki trimester ketiga (7-9) bulan adalah masa yang paling berat, masa dimana bunda mempersiapkan kelahiran. Mempersiapkan segala kebutuhan dan segala resiko melahirkan apakah bisa melahirkan secara normal atau melahirkan secara caesar. 
Perjuangan seorang ibu tidak lantas berhenti pada proses kehamilan dan melahirkan. Kedepannya adalah proses yang lebih menantang. Setiap hari dan menit waktu bunda tercurah untuk membesarkan tunas kecil, tiap malam terbangun, tiap hari memberikan kasih sayang dan memberikan suplai gizi yang cukup untuk kecerdasan dan pertahanan tubuh. Jika tunas kecil kita sakit, kita pun akan sakit. Jika tunas kecil kita sehat kitapun akan merasa sehat. Segala kebanggaan dan suka cita menyelimuti bunda menyaksikan tiap hari pertumbuhannya menjadi remaja dan dewasa. Segala kenakalan akan menjadi obat sabar bagi bunda dan dengan penuh senyum, meskipun kadang-kadang disiplinlah yang ditempuh bunda untuk menjalani hari hari bersamanya. 
Ibu ohhh ibu… maafkanlah tunas kecilmu ini yang baru begitu lama meyadari bahwa engkaulah yang paling berjasa sampai kami bisa menjadi pohon tegak yang berbunga sedap. Maafkanlah tunasmu ini, ketika kita menikah dan menjalani proses yang sama seperti engkau dulu, barulah kita menyadari betapa banyak pengorbanan, perjuangan dan kesabaran yang telah engkau curahkan sampai kami bisa menjadi dewasa dan sebentar lagi juga akan menjadi ibu seperti engkau atau sebentar lagi akan menjadi ayah yang menemani dan mensupport seperti ayah dulu yang menjalani hari-hari bersamamu membesarkan tunas kecilmu kala itu. Tidak cukup hanya surga Allah ditelapak kakimu, tetapi segala kebahagian ini bergantung juga pada restumu. Seumur hidup ini tidak akan cukup untuk membalas kebaikan dan pengorbananmu. Hanya Allah lah yang bisa menempatkanmu di tempat yang paling bermartabat dan terhormat. 

Teruntuk semua ibu di seluruh penjuru dunia

We wish the best for you…. and we always thanks for all your kindness…

1 komentar: