Ada istilah yang sudah tidak
asing bagi kita yaitu surga di telapak kaki Ibu. Ketika kita masih kecil dan
beranjak dewasa terkadang kita tidak mengerti mengapa surga harus ditelapak
kaki ibu??
Setelah menikah dan mengalami
proses kehamilan pertama ini, aku mulai benar-benar faham betul bahwa menjadi
ibu memang tugas yang berat. Mengandung 9 bulan, tidak hanya memelihara tiap
hari tunas kecil yang tumbuh di perut, tetapi juga harus bersabar menghadapi
permasalahan kehamilan dari waktu ke waktu dan dari bulan ke bulan. Trimester
pertama (0-3 bulan) adalah masa-masa kehamilan pertama dimana tiap bunda akan
menghadapi problem yang berbeda-beda mulai dari mual, muntah, intensitas buang
air kecil yang sering bahkan tengah malam tidur terganggu karena sering buang
air kecil dan selera makan yang pilih-pilih.
Bunda
yang mual dan muntah harus berjuang memaksa memasukkan sesuatu kembali agar si tunas
kecil ini bisa terus berkembang. Trimester kedua (4-6 bulan) adalah trimester
paling aman, namun bunda mulai mengalami permasalahan kaki bengkak, cepak
capek dan ketika memasuki masa 5 bulan pertumbuhan perut cepat membesar, badan
menggemuk dimana-diman dan rasa gerah mulai timbul karena adanya si dede di
perut yang akan menaikkan suhu tubuh
kita. Memasuki trimester ketiga (7-9) bulan adalah masa yang paling berat, masa
dimana bunda mempersiapkan kelahiran. Mempersiapkan segala kebutuhan
dan segala resiko melahirkan apakah bisa melahirkan secara normal atau
melahirkan secara caesar.
Perjuangan seorang ibu tidak lantas
berhenti pada proses kehamilan dan melahirkan. Kedepannya adalah proses
yang lebih menantang. Setiap hari dan menit waktu bunda tercurah untuk
membesarkan tunas kecil, tiap malam terbangun, tiap hari memberikan kasih sayang dan
memberikan suplai gizi yang cukup untuk kecerdasan dan pertahanan tubuh. Jika tunas kecil kita sakit, kita pun akan sakit. Jika tunas kecil
kita sehat kitapun akan merasa sehat. Segala kebanggaan dan suka cita
menyelimuti bunda menyaksikan tiap hari pertumbuhannya menjadi
remaja dan dewasa. Segala kenakalan akan menjadi obat sabar bagi bunda dan
dengan penuh senyum, meskipun kadang-kadang disiplinlah yang ditempuh bunda untuk
menjalani hari hari bersamanya.
Ibu ohhh ibu… maafkanlah tunas
kecilmu ini yang baru begitu lama meyadari bahwa engkaulah yang paling berjasa
sampai kami bisa menjadi pohon tegak yang berbunga sedap. Maafkanlah tunasmu ini, ketika kita menikah dan menjalani proses yang sama seperti
engkau dulu, barulah kita menyadari betapa banyak pengorbanan, perjuangan dan
kesabaran yang telah engkau curahkan sampai kami bisa menjadi dewasa dan sebentar lagi juga akan
menjadi ibu seperti engkau atau sebentar lagi akan menjadi ayah yang
menemani dan mensupport seperti ayah dulu yang menjalani hari-hari bersamamu
membesarkan tunas kecilmu kala itu. Tidak cukup hanya surga Allah ditelapak kakimu,
tetapi segala kebahagian ini bergantung juga pada restumu. Seumur hidup ini
tidak akan cukup untuk membalas kebaikan dan pengorbananmu. Hanya Allah lah yang
bisa menempatkanmu di tempat yang paling bermartabat dan terhormat.
Teruntuk semua ibu di seluruh
penjuru dunia
We wish the best for you…. and
we always thanks for all your kindness…
sangat bagus kak untuk dibaca
BalasHapusgarlic powder adalah