Selamat Datang di Blog Affi, Semoga Bermanfaat

Jumat, 10 Agustus 2012

CITRA DAN PROSES PEMBENTUKANNYA

Ketika kita melihat sebuah foto atau gambar baik itu masih dalam format digital ataupun sudah dicetak, kita akan melihat berbagai macam kumpulan warna yang menyusun foto atau gambar tersebut. Sebenarnya apa sih yang bisa kita pelajari dari sebuah foto atau gambar?. Dibalik sepotong foto atau gambar ternyata terdapat ilmu pengetahuan yang dapat kita kaji secara luas lho bahkan ilmu pengetahuan itu akan membawa kita ke aplikasi high technology
Untuk mempelajari lebih jauh mengenai ilmu pengetahuan yang terkandung pada sebuah foto atau gambar, kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai ilmu pencitraan (image processing). Jadi sebuah foto atau gambar yang kita lihat adalah sebuah citra.
Citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam(Munir, 2004).
Ada 3 (tiga) komponen utama dalam pencitraan, yaitu gelombang pengindera (sensing waves), benda (object), dan alat pengindera (sensor). (Suksmono, 2008). Dan secara matematis fungsi intensitas cahaya pada bidang dua dimensi disimbolkan dengan f(x,y), yaitu:
(x,y)       : koordinat pada bidang dua dimensi
f(x,y)     : intensitas cahaya (brightness) pada titik (x,y)
Sistem koordinat yang diacu adalah sistem koordinat kartesian, yang dalam hal ini sumbu mendatar menyatakan sumbu-X, dan sumbu tegak menyatakan sumbu-Y (Munir, 2004).
Suatu citra memiliki nilai-nilai diskrit. Umumnya citra digital berbentuk empat persegipanjang, dan dimensi ukurannya dinyatakan sebagai tinggi x lebar (atau lebar x tinggi). Citra digital yang berukuran N x M dinyatakan dalam bentuk matrik yang berukuran N baris dan M kolom (Munir, 2004).
Berikut adalah contoh proses pembentukan citra dan nilai-nilai diskrit yang dimiliki oleh sebuah citra.
Proses pembentukan citra
Contoh citra pemandangan

Matrik nilai-nilai diskrit citra pemandangan












 
Wah ternyata dari contoh sebuah foto atau gambar pemandangan diatas memiliki nilai-nilai diskrit tertentu yang menyusun menjadi sebuah matrik berbentuk empat persegi panjang. Nah dari nilai-nilai inilah nantinya perkembangan teknologi akan tercapai, yaitu dengan cara mengubah nilai-nilai diskrit ini menjadi bentuk nilai baru atau bisa juga mengolah nilai-nilai diskrit ini untuk aplikasi tertentu.

1 komentar: